Selasa, 28 Desember 2010

Merapi Pasca Erupsi

Jum'at lalu (24/12) aku menyempatkan diri ke daerah-daerah yang terkena awan panas gunung Merapi. Aku pergi sama bapakku naik motor. Pertama, aku mengunjungi kecamatan Argomulyo.

Betapa memilukan ketika aku melihat keadaan sekitar kali yang berhulu di Gunung Merapi. Pohon-pohon hangus akibat terjangan awan panas atau bahasa fisikanya awan piroklastik. Rumah-rumah wargapun ikut jadi korban terjangan awan tersebut. Keadaan yang aneh yaitu suhu udara. Karena masih ada material gunung yang panas, jadi suhu udara tidak panas dan tidak dingin. Aroma yang tercium hanyalah bau belerang saja.

Yang kedua, aku mengunjungi tempat tinggal Alm. Mbah Maridjan, yaitu desa Kinahrejo dan sekitarnya. Aku dan bapakku sempat bertanya letak dari desa tersebut. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan. Untuk masuk ke lokasi bencana, kami harus membayar Rp 12.000,- dengan rincian sebagai berikut.
  • Rp 5.000,-/orang
  • Rp 2.000,- untuk parkir.
Setelah masuk ke lokasi bencana, pohon-pohon, rumah-rumah tumbang dan tidak ada yang berdiri. Kami sempat muter-muter desa. Desa yang dulunya hijau rindang kini menjadi gersang dan panas. Karena pada waktu itu tepat di hari Jum'at, maka kami kembali ke rumah. Waktu perjalanan pulang ke rumah, kami melihat banyak warga dan anak-anak yang meminta sumbangan untuk pembangunan desa mereka.

Itulah pengalaman yang pernah kualami.:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar